Fastconnect.id-Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional atau DTSEN kini menjadi syarat wajib buat kamu yang ingin menerima bantuan sosial dari pemerintah. Sistem ini resmi menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sejak Februari 2025 melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025.
Kalau kamu merasa memenuhi kriteria tapi belum terdaftar, jangan khawatir! Artikel ini akan kasih panduan lengkap cara daftar DTSEN baik secara online maupun offline. Mulai dari persyaratan, langkah-langkah pendaftaran, sampai tips supaya pengajuanmu disetujui.
Yuk simak sampai habis supaya kamu nggak kehilangan kesempatan dapat bantuan dari pemerintah yang seharusnya jadi hakmu!
Apa Itu DTSEN dan Mengapa Penting?
DTSEN adalah sistem data terpadu milik pemerintah yang digunakan untuk mendata dan memverifikasi masyarakat yang berhak menerima berbagai bentuk bantuan sosial. Database ini dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan menjadi acuan utama dalam penyaluran bansos.
Berbeda dengan DTKS yang sebelumnya digunakan, DTSEN memiliki sistem yang lebih komprehensif dan terintegrasi. Data dalam DTSEN mencakup gabungan dari DTKS, data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE), dan hasil Sensus Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022.
Yang bikin DTSEN unggul adalah frekuensi pemutakhiran datanya yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Artinya, kalau kondisi ekonomi keluarga kamu berubah, baik membaik atau memburuk, sistem akan meng-update status kelayakan secara berkala.
Perbedaan DTSEN dengan DTKS
DTKS adalah sistem lama yang datanya lebih statis dan jarang diupdate. Seringkali data di DTKS nggak sesuai dengan kondisi riil masyarakat karena proses pembaruan yang lambat.
DTSEN hadir dengan pendekatan yang lebih dinamis dan akurat. Sistem ini menggunakan teknologi dan metode survei yang lebih canggih untuk memastikan data benar-benar mencerminkan kondisi kesejahteraan masyarakat.
Presiden Prabowo Subianto melalui Inpres Nomor 4 Tahun 2025 menegaskan bahwa seluruh bentuk bansos wajib menggunakan data DTSEN. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bantuan tepat sasaran.
Apa Itu Desil dalam DTSEN?
Desil adalah sistem klasifikasi yang membagi masyarakat Indonesia menjadi 10 kelompok berdasarkan tingkat kesejahteraan atau pengeluaran rumah tangga. Ini jadi metode objektif untuk menentukan siapa yang berhak menerima bantuan.
Dalam DTSEN, desil digunakan untuk pemeringkatan tingkat kesejahteraan mulai dari desil 1 (10% penduduk termiskin) sampai desil 10 (10% penduduk terkaya). Setiap desil mewakili 10% dari total populasi Indonesia.
Penentuan desil mengacu pada hasil sensus sosial ekonomi dan survei konsumsi rumah tangga yang dilakukan BPS. Bukan cuma asal tebak, tapi berdasarkan data pengeluaran dan aset yang dimiliki keluarga.
Kategori Desil 1 Hingga 10
Desil 1 merupakan kelompok masyarakat sangat miskin dengan pengeluaran kurang dari Rp 500.000 per kapita per bulan. Untuk keluarga berisi 4 orang, berarti total pengeluaran rumah tangga di bawah Rp 2 juta per bulan.
Desil 2 mencakup keluarga miskin dengan pengeluaran antara Rp 600.000 hingga Rp 700.000 per kapita per bulan. Kelompok ini masih sangat rentan dan membutuhkan perlindungan sosial penuh dari negara.
Desil 3 dan 4 adalah kelompok rentan miskin yang masuk dalam 40% populasi terbawah secara nasional. Mereka bisa jatuh ke kategori miskin ekstrem kalau terjadi guncangan ekonomi atau bencana.
Desil 5 merupakan kelompok transisi antara miskin dan mampu. Beberapa program bantuan masih menjangkau desil 5, tapi tidak jadi prioritas utama seperti desil 1-4.
Desil 6 hingga 10 dianggap kelompok mampu hingga kaya yang tidak lagi membutuhkan bantuan sosial. Mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan dasar bahkan memiliki daya beli yang cukup tinggi.
Siapa Saja yang Berhak Daftar DTSEN?
Nggak semua orang bisa begitu saja mendaftar DTSEN dan otomatis dapat bansos. Ada kriteria ketat yang harus dipenuhi untuk memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran.
Syarat Utama Penerima Bantuan Sosial
Pertama dan paling penting, kamu harus Warga Negara Indonesia (WNI) yang sah dengan KTP dan NIK yang terdaftar dalam sistem kependudukan. Dokumen identitas ini menjadi dasar verifikasi data.
Kedua, kondisi ekonomi keluarga harus masuk kategori miskin, sangat miskin, atau rentan miskin. Ini dinilai dari pengeluaran rumah tangga, kondisi tempat tinggal, kepemilikan aset, dan akses terhadap layanan dasar.
Ketiga, bukan merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI, atau Polri yang masih aktif. Pegawai BUMN/BUMD dengan gaji tetap juga tidak termasuk dalam kategori penerima bantuan.
Kriteria Kelayakan Berdasarkan Kondisi Riil
Pemerintah juga melihat kondisi tempat tinggal sebagai indikator kemiskinan. Rumah dengan dinding papan atau anyaman bambu, lantai tanah, atap bocor, dan tidak memiliki MCK layak jadi pertimbangan.
Kepemilikan aset juga dinilai. Keluarga yang punya kendaraan bermotor pribadi (mobil atau motor di atas 200cc), tanah luas, atau usaha mapan biasanya tidak masuk kategori penerima bantuan.
Akses terhadap layanan dasar seperti listrik, air bersih, pendidikan, dan kesehatan juga jadi faktor penentu. Keluarga yang kesulitan akses layanan ini cenderung masuk kategori yang membutuhkan bantuan.
Jenis-Jenis Bantuan Sosial untuk Penerima DTSEN
Setelah terdaftar dalam DTSEN dan masuk kategori desil yang sesuai, kamu berkesempatan menerima berbagai program bantuan sosial pemerintah. Berikut breakdown lengkapnya.
Program Keluarga Harapan (PKH)
PKH adalah bantuan tunai bersyarat yang disalurkan empat kali setahun kepada keluarga miskin. Program ini hanya menyasar desil 1 hingga 4 sebagai prioritas utama.
Nominal PKH bervariasi tergantung komposisi keluarga. Bantuan bisa mencapai Rp 3 juta per tahun untuk keluarga dengan ibu hamil, anak balita, anak usia sekolah, dan lansia.
Syarat penerimaan PKH adalah harus memenuhi komitmen di bidang kesehatan dan pendidikan. Ibu hamil wajib periksa ke puskesmas, anak balita rutin ke posyandu, dan anak usia sekolah harus bersekolah.
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
BPNT memberikan bantuan Rp 200.000 per bulan dalam bentuk saldo elektronik yang hanya bisa digunakan untuk membeli bahan pangan. Program ini menyasar desil 1 hingga 5.
Penerima BPNT akan mendapat Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang bisa digunakan di e-warong atau agen resmi yang ditunjuk. Saldo hanya bisa untuk beli beras, telur, daging, ikan, dan kebutuhan pangan lainnya.
Pencairan BPNT dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan total Rp 600.000 per periode. Ini sangat membantu keluarga miskin untuk menjaga ketahanan pangan tanpa khawatir uang terpakai untuk kebutuhan lain.
Program Indonesia Pintar (PIP)
PIP memberikan bantuan biaya pendidikan untuk anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu. Bantuan ini mencakup biaya seragam, buku, transportasi, dan kebutuhan sekolah lainnya.
Nominal PIP berbeda untuk setiap jenjang: SD/MI mendapat Rp 450.000, SMP/MTs mendapat Rp 750.000, dan SMA/SMK/MA mendapat Rp 1 juta per tahun. Pencairan dilakukan langsung ke rekening siswa.
Program ini penting banget untuk memastikan anak-anak dari keluarga miskin tetap bisa bersekolah dan nggak putus sekolah karena kendala biaya. Fokusnya adalah peningkatan kualitas SDM jangka panjang.
BLT Kesra dan Bantuan Stimulus
BLT Kesra adalah bantuan stimulus yang sifatnya temporer untuk menjaga daya beli masyarakat. Program ini menyasar desil 1 hingga 4 dengan nominal bervariasi tergantung kebijakan tahun berjalan.
Di tahun 2025, BLT Kesra memberikan Rp 900.000 untuk periode Oktober hingga Desember yang dicairkan sekaligus. Ini bantuan tambahan di luar program regular seperti PKH dan BPNT.
Bantuan stimulus lainnya termasuk subsidi listrik, subsidi LPG 3 kg, dan berbagai program perlindungan sosial ad-hoc sesuai kondisi ekonomi. Pemerintah fleksibel menambah program tergantung kebutuhan.
Cara Daftar DTSEN Online Melalui Aplikasi Cek Bansos
Cara paling praktis untuk daftar DTSEN adalah melalui aplikasi resmi Cek Bansos dari Kementerian Sosial. Kamu bisa melakukannya sendiri dari rumah tanpa harus ke kantor desa.
Download dan Install Aplikasi
- Cari Aplikasi di Store – Buka Google Play Store untuk Android atau App Store untuk iOS, lalu ketik “Cek Bansos” di kolom pencarian. Pastikan aplikasi yang diunduh adalah yang resmi dari Kementerian Sosial RI.
- Install Aplikasi – Tekan tombol “Install” atau “Unduh” dan tunggu proses instalasi selesai. Ukuran aplikasi sekitar 20-30 MB jadi pastikan koneksi internet kamu stabil.
- Buka Aplikasi – Setelah terinstal, buka aplikasi Cek Bansos. Kamu akan melihat tampilan awal dengan opsi “Lewati” atau langsung masuk ke menu utama.
Registrasi Akun Baru
- Pilih Buat Akun Baru – Tekan tombol “Buat Akun Baru” di halaman login. Jangan pakai akun orang lain karena data harus sesuai dengan identitas pribadi kamu.
- Isi Data Kependudukan – Masukkan NIK sesuai KTP, nama lengkap persis seperti di KTP (termasuk gelar kalau ada), nomor Kartu Keluarga (KK), nomor HP aktif, dan alamat email yang valid.
- Buat Username dan Password – Tentukan username yang mudah diingat dan password yang kuat (minimal 8 karakter, kombinasi huruf dan angka). Catat username dan password ini karena akan digunakan untuk login.
- Upload Foto Verifikasi – Unggah swafoto sambil memegang KTP dan foto KTP secara terpisah. Pastikan foto jelas, tidak blur, dan semua tulisan di KTP terbaca dengan baik.
- Submit Pendaftaran – Setelah semua data terisi lengkap, tekan tombol “Buat Akun” atau “Daftar”. Sistem akan memproses pendaftaran dan mengirimkan konfirmasi ke email kamu.
Verifikasi Akun
- Cek Email Verifikasi – Buka inbox email yang kamu daftarkan dan cari email dari Cek Bansos Kemensos. Klik link verifikasi yang ada di dalam email tersebut.
- Konfirmasi Akun Aktif – Setelah klik link verifikasi, akun kamu akan aktif dan siap digunakan. Kalau email verifikasi nggak masuk dalam 5 menit, cek folder spam atau junk mail.
- Login ke Aplikasi – Buka kembali aplikasi Cek Bansos, masukkan username dan password yang sudah dibuat, lalu tekan “Masuk” atau “Login”.
Mengajukan Usulan DTSEN
- Pilih Menu Usulan – Setelah berhasil login, cari dan klik menu “Usul Sanggah” atau “Daftar Usulan”. Menu ini khusus untuk mengajukan diri sebagai calon penerima bantuan sosial.
- Isi Formulir Data Diri – Lengkapi formulir dengan data pribadi dan keluarga secara detail. Isi informasi tentang kondisi rumah, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, penghasilan, dan pengeluaran bulanan.
- Upload Dokumen Pendukung – Unggah foto KTP, KK, foto rumah tampak depan, foto kondisi dalam rumah, dan foto fasilitas yang dimiliki. Semakin lengkap dokumentasi, semakin besar peluang disetujui.
- Jelaskan Alasan Pengajuan – Tulis dengan jelas mengapa kamu merasa layak menerima bantuan. Ceritakan kondisi ekonomi keluarga, kesulitan yang dihadapi, dan kebutuhan yang mendesak.
- Submit dan Pantau Status – Setelah semua terisi, submit pengajuan. Kamu bisa memantau status pengajuan secara berkala melalui menu “Status Usulan” di aplikasi. Proses verifikasi bisa memakan waktu 1-6 bulan.
Cara Daftar DTSEN Offline ke Kantor Desa/Kelurahan
Buat kamu yang kurang familiar dengan teknologi atau nggak punya smartphone, pendaftaran offline masih bisa dilakukan. Bahkan cara ini kadang lebih cepat karena langsung berhadapan dengan petugas.
Persiapan Dokumen
- Siapkan Dokumen Asli dan Fotokopi – Bawa KTP dan KK asli beserta fotokopinya masing-masing 2 lembar. Pastikan dokumen masih berlaku dan tidak rusak.
- Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) – Kalau punya, bawa juga SKTM dari RT/RW setempat. Dokumen ini memperkuat pengajuan meski tidak wajib.
- Foto Rumah dan Kondisi Kehidupan – Siapkan beberapa foto yang menunjukkan kondisi tempat tinggal dan kehidupan sehari-hari. Ini bisa jadi bukti visual kondisi ekonomi keluarga.
Langkah Pendaftaran di Kantor Desa
- Datang ke Kantor Desa/Kelurahan – Kunjungi kantor desa atau kelurahan sesuai alamat di KTP kamu pada jam kerja (biasanya Senin-Jumat pukul 08.00-15.00). Sebaiknya datang pagi supaya nggak antri lama.
- Temui Petugas atau Operator Desa – Sampaikan maksud kedatangan kamu kepada petugas loket atau langsung ke operator desa yang menangani data DTSEN. Jelaskan bahwa kamu ingin mendaftar sebagai calon penerima bansos.
- Isi Formulir Pendaftaran – Petugas akan memberikan formulir pendaftaran DTSEN yang harus diisi lengkap. Minta bantuan petugas kalau ada bagian yang nggak kamu pahami.
- Serahkan Dokumen Pendukung – Berikan semua dokumen yang sudah disiapkan kepada petugas. Mereka akan memverifikasi keaslian dokumen dan membuat salinan untuk arsip.
Proses Verifikasi Lapangan
- Penjadwalan Survei – Setelah data diterima, petugas desa akan menjadwalkan survei lapangan ke rumah kamu. Biasanya dalam waktu 1-2 minggu setelah pendaftaran.
- Kunjungan Petugas – Tim verifikasi yang terdiri dari petugas desa dan pendamping PKH akan datang ke rumah untuk mengecek kondisi riil. Mereka akan mengambil foto, mengisi formulir asesmen, dan wawancara singkat.
- Penilaian Kelayakan – Berdasarkan survei lapangan, tim akan menilai apakah kondisi kamu memang layak masuk kategori penerima bantuan. Penilaian mencakup kondisi rumah, aset, penghasilan, dan kebutuhan dasar.
Musyawarah Desa dan Penetapan
- Musyawarah Desa (Musdes) – Data yang lolos verifikasi akan dibahas dalam forum musyawarah desa yang melibatkan RT, RW, tokoh masyarakat, dan perangkat desa.
- Pengumuman Hasil – Hasil musdes akan diumumkan kepada masyarakat, biasanya ditempel di kantor desa atau diumumkan melalui RT/RW. Ini untuk transparansi dan memberi kesempatan sanggahan.
- Input ke Sistem DTSEN – Kalau disetujui, data kamu akan diinput ke sistem DTSEN oleh operator desa dan diteruskan ke Dinas Sosial kabupaten/kota untuk validasi akhir.
Cara Cek Status Pendaftaran DTSEN
Setelah mengajukan pendaftaran, penting banget untuk rutin mengecek status pengajuan. Ada dua cara yang bisa kamu gunakan untuk memantau progress.
Cek Via Website Resmi Kemensos
Buka browser di HP atau komputer, lalu kunjungi situs https://cekbansos.kemensos.go.id. Pastikan kamu mengakses situs resmi dengan domain .go.id untuk menghindari situs palsu.
Pilih wilayah domisili kamu secara berurutan: provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan. Pastikan memilih wilayah yang sesuai dengan alamat di KTP.
Masukkan nama lengkap sesuai KTP di kolom “Nama Penerima Manfaat (PM)”. Isi kode captcha atau verifikasi yang muncul, lalu klik tombol “Cari Data”.
Sistem akan menampilkan hasil pencarian. Kalau nama kamu muncul dengan status “YA” pada salah satu kolom bantuan (PKH, BPNT, dll), artinya kamu sudah terdaftar sebagai penerima. Kalau belum muncul, artinya masih dalam proses verifikasi.
Cek Via Aplikasi Cek Bansos
Login ke aplikasi Cek Bansos dengan akun yang sudah dibuat. Pilih menu “Profil” untuk melihat informasi lengkap tentang status kamu dalam sistem DTSEN.
Pada halaman profil, cek bagian “Informasi Desil” untuk melihat peringkat kesejahteraan keluarga kamu. Kalau muncul Desil 1-5, berarti kamu masuk kategori yang berpeluang menerima bantuan.
Pilih menu “Status Usulan” atau “Cek Status” untuk melihat progress pengajuan yang sudah kamu submit. Di sini akan terlihat apakah pengajuan masih dalam proses, disetujui, atau ditolak.
Kalau status menunjukkan “Disetujui” atau “Dalam Proses”, sabar menunggu notifikasi lebih lanjut. Kalau “Ditolak”, kamu bisa mengajukan sanggahan dengan melengkapi data atau dokumen tambahan.
Cara Perbaiki Desil DTSEN Jika Tidak Sesuai
Kadang data desil yang muncul nggak sesuai dengan kondisi ekonomi riil keluarga kamu. Misalnya terdata desil 6-10 padahal kondisi ekonomi pas-pasan. Tenang, ada cara untuk memperbaikinya.
Identifikasi Masalah Data
Pertama, pastikan data yang ada di sistem memang salah. Bisa jadi data masih menggunakan informasi lama yang belum diupdate. Cek di aplikasi Cek Bansos bagian “Informasi Desil”.
Kalau desil kamu menunjukkan angka 6-10 tapi kondisi ekonomi termasuk kesulitan, kemungkinan besar ada data yang perlu diperbaharui. Ini bisa karena perubahan kondisi ekonomi, kehilangan pekerjaan, atau ada anggota keluarga yang sakit.
Dokumentasikan kondisi riil keluarga kamu saat ini. Kumpulkan bukti seperti slip gaji (kalau masih bekerja), tagihan listrik, foto kondisi rumah, dan dokumen lain yang menunjukkan kondisi ekonomi terkini.
Ajukan Pembaruan Via Aplikasi
Login ke aplikasi Cek Bansos dan masuk ke menu “Profil”. Klik ikon gerigi (pengaturan) di pojok kanan atas, lalu pilih “Perbaharui Akun” atau “Pembaruan Data”.
Update data Nomor Kartu Keluarga (KK) dan Nama Lengkap sesuai KTP kalau ada perubahan. Pastikan data yang diinput benar-benar sesuai dengan dokumen terbaru.
Pada menu profil, cari opsi “Permintaan Pembaruan Data” atau “Ajukan Perbaikan Desil”. Isi formulir dengan menjelaskan mengapa data desil perlu diperbaiki dan kondisi ekonomi saat ini.
Upload dokumen pendukung yang menunjukkan kondisi ekonomi terkini. Semakin lengkap bukti yang kamu berikan, semakin besar peluang perbaikan data disetujui.
Ajukan Perbaikan ke Desa/Kelurahan
Kalau pembaruan via aplikasi nggak berhasil mengubah desil, datang langsung ke kantor desa atau kelurahan. Temui operator desa yang mengelola data DTSEN.
Jelaskan bahwa desil kamu tidak sesuai dengan kondisi riil dan minta bantuan untuk mengajukan pembaruan. Bawa dokumen pendukung seperti KTP, KK, bukti penghasilan, dan foto kondisi rumah.
Operator desa akan mengakses Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS NG) dan mengajukan usulan pembaruan DTSEN. Ada menu khusus untuk usulan pembaruan yang akan diverifikasi oleh Dinas Sosial.
Proses perbaikan desil bisa memakan waktu 3-6 bulan karena melibatkan verifikasi berlapis. Lakukan perbaikan jauh-jauh hari kalau kamu butuh bantuan untuk program tertentu seperti KIP Kuliah.
Tips Agar Pendaftaran DTSEN Disetujui
Supaya pengajuan kamu disetujui dan masuk daftar penerima bansos, ada beberapa strategi yang perlu kamu perhatikan. Ini based on pengalaman banyak orang yang berhasil terdaftar.
Lengkapi Data dengan Akurat
Pastikan semua data yang kamu isi benar-benar akurat dan konsisten antara KTP, KK, dan dokumen pendukung lainnya. Kesalahan kecil seperti typo nama atau nomor dokumen bisa bikin pengajuan ditolak.
Isi semua kolom yang tersedia dalam formulir pendaftaran. Jangan ada yang dikosongkan kecuali memang tidak applicable. Data yang lengkap menunjukkan keseriusan dan memudahkan tim verifikasi.
Jujur dalam mengisi informasi penghasilan, aset, dan kondisi ekonomi. Jangan lebay atau mengada-ada karena akan dicek langsung ke lapangan. Data yang tidak sesuai malah bisa bikin kamu didiskualifikasi.
Dokumentasi Visual yang Jelas
Ambil foto rumah dari berbagai sudut: tampak depan, ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan kondisi atap. Pastikan foto terang, fokus, dan menunjukkan kondisi sebenarnya tanpa editan.
Foto kondisi fasilitas yang ada seperti sumber air, listrik, kompor, dan perabotan rumah tangga. Ini jadi bukti visual tingkat kesejahteraan yang lebih objektif dibanding cuma isian formulir.
Upload foto dengan ukuran dan format yang sesuai ketentuan aplikasi. Biasanya format JPG atau PNG dengan ukuran maksimal 2-5 MB per foto. Foto yang terlalu besar atau format salah nggak bisa diupload.
Follow Up Berkala
Jangan cuma sekali daftar terus ditinggal. Cek status pengajuan minimal 2 minggu sekali melalui aplikasi atau website. Kalau ada permintaan dokumen tambahan, segera penuhi.
Hubungi operator desa atau Dinas Sosial kalau status pengajuan stuck atau nggak ada progress dalam 2 bulan. Tanyakan kendala yang ada dan apa yang perlu dilengkapi.
Jaga komunikasi dengan RT/RW setempat karena mereka biasanya diminta validasi data oleh petugas verifikasi. Pastikan mereka tahu kondisi ekonomi keluarga kamu yang sebenarnya.
Manfaatkan Pendamping PKH
Di setiap kecamatan ada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang tugasnya membantu masyarakat miskin. Cari tahu siapa pendamping PKH di wilayah kamu dan minta bantuan untuk proses pendaftaran.
Pendamping PKH punya akses langsung ke sistem dan bisa membantu percepatan verifikasi data. Mereka juga bisa memberi masukan dokumen apa yang perlu dilengkapi supaya pengajuan disetujui.
Ikuti saran dan arahan dari pendamping PKH karena mereka lebih paham prosedur teknis dan requirement yang dibutuhkan. Manfaatkan keberadaan mereka untuk maksimalkan peluang pengajuan diterima.
Kendala Umum dan Cara Mengatasinya
Dalam proses pendaftaran DTSEN, ada beberapa kendala yang sering dialami masyarakat. Berikut solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.
Data NIK Tidak Valid
Kendala paling umum adalah data NIK yang nggak ditemukan atau tidak valid dalam sistem. Ini biasanya terjadi karena data kependudukan belum tersinkronisasi dengan database pusat.
Solusinya, datang ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk update data. Pastikan NIK kamu aktif dan tercatat dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
Kalau NIK sudah valid tapi masih error, coba tunggu 1-2 hari karena bisa jadi ada delay sinkronisasi data antara Dukcapil dengan sistem Kemensos. Coba daftar ulang setelah beberapa hari.
Aplikasi Error atau Lemot
Aplikasi Cek Bansos kadang mengalami gangguan terutama saat jam sibuk atau ada update sistem. Kalau aplikasi nggak bisa dibuka atau loading terus, jangan panik.
Coba hapus cache aplikasi melalui pengaturan HP, atau uninstall dan install ulang aplikasi. Pastikan juga HP kamu punya space storage yang cukup dan koneksi internet stabil.
Kalau masih bermasalah, gunakan jalur alternatif yaitu pendaftaran offline ke kantor desa. Ini lebih reliable meski butuh effort datang langsung.
Status Pengajuan Lama Nggak Berubah
Proses verifikasi memang memakan waktu lama, tapi kalau sudah lebih dari 3 bulan status masih “Dalam Proses”, ada yang perlu dicek. Bisa jadi ada dokumen yang kurang atau data yang perlu dilengkapi.
Hubungi operator desa atau Dinas Sosial untuk menanyakan progress. Minta penjelasan detail apa yang menjadi kendala dan bagaimana solusinya.
Kalau perlu, ajukan surat resmi ke Dinas Sosial untuk percepatan proses. Sertakan alasan kenapa bantuan sangat dibutuhkan dan bukti kondisi ekonomi yang mendesak.
Pengajuan Ditolak
Kalau pengajuan ditolak, jangan langsung menyerah. Cek alasan penolakan melalui aplikasi atau tanyakan langsung ke petugas. Biasanya ada penjelasan kenapa nggak lolos verifikasi.